
Introduction
Istisna' adalah salah satu akad dalam perbankan syariah yang digunakan untuk pembiayaan proyek atau pembuatan barang tertentu. Akad ini didasarkan pada prinsip pesanan di mana pembeli memesan barang yang akan diproduksi oleh penjual sesuai dengan spesifikasi yang disepakati. Artikel ini akan membahas istisna' dengan pendekatan 5W1H (What, Why, Who, When, Where, How) serta menyimpulkan manfaat dan implementasinya dalam dunia perbankan syariah.
What: Apa itu Istisna'?
Istisna' adalah akad jual beli di mana pembeli memesan barang yang akan diproduksi oleh penjual sesuai dengan spesifikasi yang disepakati. Pembayaran dapat dilakukan di muka, bertahap, atau setelah barang selesai diproduksi. Akad ini sering digunakan untuk pembiayaan proyek konstruksi, manufaktur, dan pembuatan barang khusus. Berikut adalah rukun dan syarat istisna' serta jenis-jenis Istisna':
Rukun dan Syarat Istisna'
# | Parameters | Rukun | Syarat |
---|---|---|---|
1 | Pihak yang Berakad (Al-'Aqidain) | Terdiri dari pembeli (mustasni') dan penjual (sani'). |
|
2 | Barang yang Dipesan (Al-Masnu') | Barang yang akan diproduksi atau dibuat sesuai dengan spesifikasi yang disepakati. |
|
3 | Harga (Tsaman) | Harga barang yang disepakati oleh kedua belah pihak. |
|
4 | Ijab dan Qabul | Pernyataan kesepakatan antara pembeli dan penjual. |
|
Jenis-jenis Istisna'
# | Jenis | Penjelasan | Contoh |
---|---|---|---|
1 | Istisna' Paralel | Ini adalah jenis istisna' di mana bank atau lembaga keuangan syariah melakukan dua akad istisna' secara paralel. Bank pertama menerima pesanan dari nasabah dan kemudian memesan barang yang sama dari pemasok. | Seorang nasabah memesan pembangunan rumah melalui bank syariah. Bank syariah kemudian memesan pembangunan rumah tersebut kepada kontraktor. Setelah rumah selesai dibangun, bank menyerahkannya kepada nasabah. |
2 | Istisna' dengan Pembayaran Bertahap | Ini adalah jenis istisna' di mana pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai dengan progres produksi atau pembangunan barang yang dipesan. | Seorang nasabah memesan pembuatan kapal melalui bank syariah. Pembayaran dilakukan dalam beberapa tahap sesuai dengan progres pembangunan kapal, seperti pembayaran awal, pembayaran setelah 50% selesai, dan pembayaran akhir setelah kapal selesai dibangun. |
3 | Istisna' dengan Pembayaran di Muka | Ini adalah jenis istisna' di mana pembayaran dilakukan di muka sebelum barang diproduksi atau dibangun. | Seorang nasabah memesan pembuatan furnitur khusus melalui bank syariah dan membayar seluruh biaya di muka. Bank kemudian memesan furnitur tersebut kepada pengrajin dan menyerahkannya kepada nasabah setelah selesai. |
4 | Istisna' dengan Pembayaran Setelah Selesai | Ini adalah jenis istisna' di mana pembayaran dilakukan setelah barang selesai diproduksi atau dibangun. | Seorang nasabah memesan pembangunan gedung melalui bank syariah dan pembayaran dilakukan setelah gedung selesai dibangun dan diserahkan kepada nasabah. |
Why: Mengapa Istisna' Penting?
Istisna' penting karena memberikan alternatif pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah. Akad ini memungkinkan pembeli untuk memesan barang yang belum ada dan membayar sesuai dengan kesepakatan. Dengan istisna', nasabah dapat memperoleh barang atau proyek yang dibutuhkan tanpa melanggar prinsip-prinsip syariah.
Who: Siapa yang Terlibat dalam Istisna'?
Istisna' melibatkan dua pihak utama: pembeli (mustasni') dan penjual (sani'). Pembeli adalah pihak yang memesan barang atau proyek, sementara penjual adalah pihak yang memproduksi atau membuat barang sesuai dengan spesifikasi yang disepakati. Kedua pihak harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti baligh (dewasa), berakal, dan memiliki kemampuan finansial.
When: Kapan Istisna' Diterapkan?
Istisna' diterapkan ketika pembeli membutuhkan barang atau proyek tertentu yang belum ada dan harus diproduksi sesuai dengan spesifikasi yang disepakati. Akad ini sering digunakan dalam pembiayaan proyek konstruksi, manufaktur, dan pembuatan barang khusus. Istisna' juga dapat diterapkan dalam pembiayaan usaha kecil dan menengah.
Where: Di Mana Istisna' Diterapkan?
Istisna' diterapkan di berbagai lembaga keuangan syariah, termasuk bank syariah, koperasi syariah, dan lembaga pembiayaan syariah lainnya. Akad ini dapat ditemukan di berbagai negara yang menerapkan prinsip ekonomi syariah, baik di negara dengan mayoritas penduduk Muslim maupun di negara lain yang memiliki lembaga keuangan syariah.
How: Bagaimana Cara Kerja Istisna'?
Istisna' bekerja dengan cara pembeli memesan barang atau proyek kepada penjual sesuai dengan spesifikasi yang disepakati. Pembayaran dapat dilakukan di muka, bertahap, atau setelah barang selesai diproduksi. Penjual kemudian memproduksi atau membuat barang sesuai dengan spesifikasi yang disepakati dan menyerahkannya kepada pembeli setelah selesai.
Kesimpulan
Istisna' adalah salah satu akad dalam perbankan syariah yang memberikan alternatif pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah. Dengan istisna', nasabah dapat memesan barang atau proyek yang dibutuhkan tanpa melanggar prinsip-prinsip syariah. Akad ini memberikan fleksibilitas dalam pembayaran dan memungkinkan pembeli untuk mendapatkan barang atau proyek sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Implementasi istisna' di berbagai lembaga keuangan syariah menjadikannya solusi yang adil dan menguntungkan bagi semua pihak.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment